Unduh gratis pdf Sastra dan Korupsi

Sastra dan Korupsi
By:Dr. M. Shoim Anwar, M.Pd
Published on by bisakimia



Halo sobat Apa kabarnya teman ayo kita baca novel berkualitas ini semoga bisa menghibur dengan baca buku wawasan kita semakin bertambah dan juga mendapatkan ilmu baru.untuk link nya dan sinopsis atau deskripsi buku ada di bawah ya untuk cara baca bisa di lihat di bagian preview ya, masih banyak buku2 seru lainnya di website ini nantikan di post lain nya thanks

Buku |Sastra dan Korupsi: kajian Interdisipliner| adalah kajian interdisipliner tentang korupsi dalam karya sastra Indonesia dengan pendekatan kajian budaya (cultural studies). Memadukan sosiologi sastra dan sosiologi korupsi, dengan menggunakan teori bandit, teori jaringan, dan teori poskolonial. Lima novel Indonesia bertema korupsi yang coba digali dalam buku ini adalah Korupsi (Pramoedya Ananta Toer, 1954), Senja di Jakarta (Mochtar Lubis, 1963), Ladang Perminus (Ramadhan K.H., 1990), Orang-Orang Proyek (Ahmad Tohari, 2002), dan Memburu Koruptor (Urip Sutomo, 2009). Penulis buku ini bertujuan menginterpretasi, menganalisis, dan mendeskripsikan korupsi dalam novel Indonesia terkait dengan penanda, pelaku, penyebab, tipologi, efek, sanksi, perkembangan, penanggulangan, serta kaitannya dengan praktik korupsi dalam kehidupan nyata di Indonesia. Ini adalah kajian interdisipliner di bawah payung Kajian Budaya (cultural studies) yang di dalamnya terdapat sosiologi sastra dan sosiologi korupsi. Teori yang dipakai adalah teori bandit, teori jaringan, dan teori poskolonial. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, analisis yang digunakan adalah model lingkar hermeneutik. Objek penelitiannya adalah lima buah novel Indonesia, yaitu Korupsi (Pramoedya Ananta Toer, 1954), Senja di Jakarta (Mochtar Lubis, 1963), Ladang Perminus (Ramadhan K.H., 1990), Orang-Orang Proyek (Ahmad Tohari, 2002), dan Memburu Koruptor (Urip Sutomo, 2009). Korupsi merupakan bagian tidak terpisahkan dari kebudayaan manusia. Korupsi sebagai teks (fiksi) maupun praktik (fakta) dapat dipertemukan dalam wilayah Kajian Budaya. Penanda korupsi dalam novel Indonesia tampak pada penggunaan judul, adanya rencana dan pelaksanaan, merahasiakan, mempersulit posisi pihak lain yang berusaha menghalangi, mencari alasan pembenar, serta para aktornya membuat kesepakatan tentang kewajiban dan keuntungan yang didapat. Ada keterkaitan antara korupsi dalam teks novel dengan praktiknya di Indonesia. Kelima novel di atas secara kronologis merepresentasikan terjadinya korupsi dalam tubuh birokrasi, korupsi yang dilakukan partai pemerintah dalam rangka mencari dana untuk pemilu, korupsi dalam perusahaan minyak milik negara, korupsi yang terjadi di proyek, serta korupsi dalam lembaga peradilan. Para pelaku korupsi dalam novel Indonesia adalah unsur partai politik dan parlemen; unsur pemerintah yang meliputi menteri, staf kementerian, kepala bagian, aparat penegak hukum dan militer, serta kepala desa. Unsur dunia usaha meliputi rekanan birokrasi pemerintah, manajer dan rekanan Badan Usaha Milik Negara, serta pengurus koperasi. Unsur swasta meliputi ketua Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh agama, mandor proyek, sopir, kuli, penduduk, serta perkomplotan antaraktor. Penyebab korupsi dalam novel Indonesia juga beragam. Yang paling awal muncul adalah terkait kemiskinan, gaji pegawai yang kecil, kepentingan partai politik dan pemerintah, persekongkolan dunia usaha dan birokrasi, lemahnya kontrol pada kekuasaan, hukum tidak ditegakkan, gaya hidup mewah, sikap pragmatis, krisis nasionalisme, pudarnya kesalihan sosial, desakan istri, serta militerisasi dalam birokrasi. Terkait dengan tipologi atau modusnya, korupsi dalam novel Indonesia diawali dengan tipologi korupsi autogenik, kemudian disusul modus transaksional, investif, perkerabatan, memeras, dan korupsi politis. Efek korupsi dalam novel Indonesia adalah terjadinya efek pamer, pemberian, penghilangan potensi, perkomplotan, penyebaran, transmutasi, serta efek klimatik. Dalam novel Indonesia, sanksi yang diberikan kepada para aktor korupsi berjumlah sangat minim, hanya berjumlah enam aktor. Sanksi tersebut berbentuk sanksi hukum, sanksi mutasi, sanksi pemberhentian dari jabatan. Sanksi yang terkait alur dalam teks novel adalah sakit jantung dan meninggal dunia. Bertolak dari sanksi yang ada, tampak bahwa sikap pengarang terhadap pemberantasan korupsi yang semula optimis berangsur-angsur menjadi pesimis. Sikap optimis terdapat dalam novel yang terbit selama Orde Lama, sedangkan dalam novel yang terbit pada masa Orde Baru dan sesudahnya berubah menjadi pesimis. Hal tersebut merupakan “katarsis” yang harus direnungkan oleh pembaca. Sesuai dengan latar waktu dalam novel, waktu penyelesaian, serta waktu diterbitkan, perkembangan korupsi dalam novel Indonesia dapat dirumuskan dengan periode tahun: 1945 – 1954, 1954 – 1957, 1966 – 1976/1982, 1991–1992/2001, 1998 – 2009. Korupsi dalam teks novel Indonesia berkembang semakin meluas baik dari segi pelaku, penyebab, modus, serta sifatnya. Penanggulangan korupsi dalam novel Indonesia dapat dilakukan dengan menumbuhkan sikap keperwiraan, kerakyatan dan demokratis, kejujuran, kebersahajaan, keteguhan memegang nilai-nilai keagamaan, serta keberanian melawan. Bertolak dari penyebab korupsi yang ada dalam novel, hal tersebut dapat pula dicari oposisi atau perlawanannya untuk menentukan usaha menanggulangi korupsi, yaitu memberantas kemiskinan, memperhatikan gaji pegawai, melepaskan diri dari kepentingan partai politik, mengatur hubungan antara dunia usaha dan birokrasi, mengefektifkan mekanisme kontrol pada kekuasaan, menegakkan hukum, tidak bergaya hidup mewah, menjauhi sikap pragmatis, meninggalkan feodalisme, meningkatkan semangat nasionalisme, memupuk tumbuhnya kesalihan sosial, tidak mudah terpengaruh desakan, serta menghindari militerisasi birokrasi. Karena novel-novel yang diteliti berlatar di Pulau Jawa, tokoh-tokoh di dalamnya umumnya juga berlatar budaya Jawa. Aktualisasi unsur-unsur kearifan lokal seperti terdapat dalam Serat Kalatida, Serat Sasangka Djati, Kawruh Buda, dan berbagai ungkapan bijak dalam budaya Jawa dapat disinergikan untuk pe- nanggulangan korupsi. Korupsi dalam novel Indonesia merupakan hal yang kompleks. Pola umum yang dapat ditarik adalah apa pun penyebabnya akan terkait dengan semua efek yang menyertai. Penanggulangan korupsi harus dilakukan secara serentak terhadap semua cara yang ditawarkan.

This Book was ranked at 22 by Google Books for keyword novel indonesia.

Book ID of Sastra dan Korupsi's Books is NON0DwAAQBAJ, Book which was written byDr. M. Shoim Anwar, M.Pdhave ETAG "t8bGChwSkBY"

Book which was published by bisakimia since have ISBNs, ISBN 13 Code is 9786026715364 and ISBN 10 Code is 6026715363

Reading Mode in Text Status is false and Reading Mode in Image Status is true

Book which have " Pages" is Printed at BOOK under Category

This Book was rated by Raters and have average rate at ""

This eBook Maturity (Adult Book) status is NOT_MATURE

Book was written in id

eBook Version Availability Status at PDF is true and in ePub is false

Book Preview